Selamat datang di blog Berita Kalimantan

Saturday, January 18, 2014

Suku Melayu Kalimantan Barat

Istilah Melayu atau Malayu berasal dari Kerajaan Malayu, sebuah kerajaan Hindu-Budha pada abad ke-7 di hulu sungai Batanghari, Jambi di pulau Sumatera. Bahasa Melayu Purba sendiri diduga berasal dari pulau Kalimantan, jadi diduga pemakai bahasa Melayu ini bukan penduduk asli Sumatera tetapi dari pulau Kalimantan. Suku Dayak yang diduga memiliki hubungan dengan suku Melayu kuno di Sumatera misalnya Dayak Salako, Dayak Kanayatn (Kendayan), dan Dayak Iban yang semuanya berlogat "a" seperti bahasa Melayu Baku.
 
Suku Melayu modern merupakan keturunan orang Melayu kuno dari Kerajaan Malayu. Suku Melayu mendiami beberapa propinsi di Sumatera dan Kalimantan Barat. Suku Melayu juga terdapat di Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand dan Afrika Selatan. Melayu Cape Town di Afrika Selatan merupakan keturunan suku Melayu dan sejumlah suku lainnya yang berasal dari Nusantara seperti Makassar, Banten dan Ternate.  

Kalimantan merupakan tanah asal bahasa Melayu Purba, yang disebut Orang Melayu dalam arti sempit hanya mengacu kepada orang Melayu Pontianak (muncul tahun 1771) yang bertutur mirip bahasa Melayu Riau. Tetapi dalam arti luas, rumpun Melayu mencakup beberapa suku beragama Islam seperti Senganan/Haloq (Dayak masuk Islam), suku Sambas, suku Kedayan (suku Brunei), suku Banjar, suku Kutai dan suku Berau.

Suku Melayu di Kalimantan Barat memiliki hubungan kekeluargaan yang sangat erat dengan suku Melayu di Malaysia dan Brunai Darussalam. Tidak mengherankan jika pada musim hari Raya Idul Fitri banyak warga Malaysia dan Brunai Darussalam yang berkunjung ke Kalimantan Barat. Tujuan utama mereka adalah untuk mempererat hubungan silaturahmi dan mengunjungi makam nenek atau datok mereka. 
 
Melayu Pontianak, Melayu Singkawang, Melayu Mempawah, Melayu Sambas, Melayu Bengkayang, Melayu Sanggau, Melayu Sekadau, Melayu Sintang, Melayu Kapuas Hulu, Melayu Kubu, Melayu Sukadana dan Melayu Ketapang merupakan suku Melayu yang ada di Kalimantan Barat.

14 comments:

  1. wow... amazing..
    sangat informatif.. :)

    ReplyDelete
  2. perkataan Melayu muncul dan populer pada jaman Sriwijaya yang merujuk pada kaum nusantara dengan ciri kulit sawo matang, rambut lurus dan ikal, mata sedikit terbuka, badan cenderung tidak terlalu tinggi.
    Melayu sendiri pada jaman itu tidak untuk menunjukkan bahwa Melayu adalah Islam melainkan menunjukkan ras suatu kaum sebagai pengenal bagi dunia lain kepada manusia ras nusantara.
    Oleh karena sebutan tersebut adalah ras bagi kaum nusantara maka Melayu saat itu terdiri dari berbagai suku kaum dan adat resam suku-suku di nusantara tidak pula membilang suku kaum tertentu.
    Kita kenal sekarang ada nama Melayu yang cenderung merujuk kepada satu suku dan adat resam saja dan beragama Islam pula, padahal sesungguhnya perkataan Melayu bukanlah saja milik Melayu Islam saja tetapi juga milik seluruh orang di nusnatara ini sebab dunia mengenal orang nusantara dengan sebutan Melayu tak terbilang dia beradat resam bukan Melayu Islam.
    Melayu dikenal dunia sebagai sebutan bagi kaum nusantara yang berada di kawasan Asia Tenggara tak terbilang apakah dia orang Vietnam, Kamboja, Thailand, Laos, Indonesia, MAlaysia, Philipina, Myannmar, Brunei dan Timor Leste. Sebab sebutan Melayu itu bukanlah datang dari diri orang nusantara itu sendiri melainkan diberi nama oleh kaum pedagang China pada masa itu. Begitu sulit mengetahui siapa orang nusantara saat itu karena dia punya wajah sama dan kulit sama dengan suku kaum lainnya di nusantara sehingga membuat bangsa China khususnya para pedagang China harus mengenali mereka dengan sebutan tertentu.
    Biasanya orang China selalu membuat inisial nama bagi orang yang baru dia kenal, makanya ketika orang nusantara pada masa itu tidak kenal uang sehingga barterlah alat pembayaran satu satunya. Oleh karena orang nusantara tidak kenal uang maka disebutlah orang nusantara dengan sebutan "MO LUI YA" yang akhirnya menjadi Me La Yu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. adakah buku yang bisa saya gunakan ? saya sedang meneliti tentang ini. terimakasih

      Delete
  3. ada lagi informasi tambahan bahwa bilamana orang China menyebut orang-orang tertentu tidak langsung menunjuk pada nama orang tersebut atau suku orang tersebut. Mereka punya istilah lain untuk penyebutan tersebut misalnya:
    Orang Madura disebut San Khe yang artinya ayam jago. Orang Dayak disebut Lachi yang artinya tempat orang China mendapatkan uang. Orang Melayu disebut Fa nyin. Jadi istilah-istilah dalam bahasa China untuk menyebutkan kaum suku tertentu sudah lama dipraktekan karena bahasa itu adalah bahasa sandi. Sama halnya dengan sebutan "Me La Yu" adalah mulanya "Mo Lui Ya". Karena lidah nusantara tidak terbiasa menyebut dengan gaya bahasa China maka akhirnya perkataan Mo Lui Ya berubah dari waktu ke waktu menjadi "Me La Yu". HIngga saat ini tidak satupun orang yang tahu apa arti dari perkataan "Melayu". Boleh dikatakan perkataan Melayu adalah less meaning alias tidak berarti apa-apa alias hampa dan hanya sebuah kata tanpa arti. Tetapi perkataan "Mo Lui Ya atau Moluiya sendiri memiliki arti yakni tidak punya uang.

    ReplyDelete
  4. Melayu di Kalbar menurut saya lebih unik daripada suku melayu di mana pun. Karena disini, saya yang memiliki darah dari nenek berdarah dayak, kini telah menjadi melayu. Keluarga saya yang di melawi dan kapuas hulu juga asalnya dayak tapi telah jadi melayu. kemudian darah dari kakek adalah seorang bugis. bapak saya campuran bugis dayak, ibu dari melayu asli-banjar. smentara keluarga yg berasal dari suku jawa & sunda, kini anak cucunya telah menjadi melayu. byk jg tmn2 yang campuran, walau tidak ada darah melayu sekali pun, kini menjadi melayu. Sehingga bisa saya simpulkan, bahwa suku Melayu di kalbar merupakan akulturasi dari berbagai macam etnik yang diikat melalui simbol Islam, jadi tidak seoriginal dulu. Saya sendiri bangga menjadi Anak Melayu. Sehingga tidak perlu heran jika suku melayu merupakan mayoritas di tanah Kalbar...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hal ini sama seakan di Malaysia. Dari berbagai asal minang, banjar, bugis, jawa di sini masih dikenal sebagai melayu asalkan menjaga kesantunan budaya islam yang bersama dianuti. salam dari melayu malaysia.

      Delete
  5. kita setuju jika melayu itu hanyalah sebutan untuk ras nusantara selain papua. Jadi adalah seluruh sukubangsa di indonesia. Jangan karena bahasa suatu suku diluar suku melayu, lalu dicurigai bahwa suku tersebut sebenarnya adalah suku melayu / keturunan sumatra. saya kasih contoh bahasa Dayak Ngaju

    Amun (dayak ngaju) = Mun (Dayak selakau, dayak kayong,dan Dayak melayik lainnya) = Mun melayu sambas = kalau/jika (indonesia)

    Itah (dayak ngaju) = Kita (melayu sumatra) = dirik (dayak melayik), dan kata "kita" sendiri pada dayak melayik bermakna engkau / kau (pada orang yg lebih tua).


    artinya tidak selalu suku Dayak yang sama istilah bahasanya dengan suku melayu sumatra saja yang masuk kategori melayu, namun seluruh suku-suku indonesia asli non papua, umumnya saling memiliki istilah-istilah bahasa yang sama, terkadang memiliki beda arti, dan istilah dasar yang sama terkadang memiliki perbedaan "bunyi vokal" saja, misal kata " ada" pada dayak melayik = ado / adu / adi (pada dayak bidayuhik) ini sama saja artinya = ada. hanya saja berbeda bunyi vokal.

    sae / asae ( dayak melayik) = si / asi (dayak bidayuhik) disini bunyi SAE menjadi SI.
    Nanna' / nada' / nadai / kada' (Dayak melayik) = kido' (kida' + ado), nyadu/nadu (nana' + adu) pada dayak bidayuhik

    buluh (buku' + luhbang) pada Dayak melayik = boro' (boko' + robang) pada dayak bidayuhik -----digunakan untuk menyebutkan tumbuhan berbuku' dan berlobang / rongga.

    sama (dayak melayik) = samo / samu (dayak bidayuhik)---berbeda vokal
    aku (dayak melayik) = aku (rumpun jawa) = aku (rumpun bugis) = oku (dayak bidayuhik) = aku (indonesia)
    Ikau (Dayak melayik) = iko / iki / ikin / iken (dayak bidayuhik)

    kamu (melayu / indonesia) = amu / imu (dayak bidayuhik)---disini tidak ada konsonan "K"





    dan masih banyak lagi istilah-istilah bahasa ras melayu / nusantara yang nampaknya berbeda padahal pada dasarnya sama....perbedaannya paling-paling berbeda bunyi vokal saja....jadi antara rumpun suku Dayak dengan rumpun suku melayu (aceh, riau, palembang, bengkulu,)pada dasarnya bahasanya saling berkaitan, begitu juga antara rumpun suku dayak (seluruh subsuku Dayak, banjar, kedayan, paser) dengan rumpun suku jawa (jawa, sunda, banten, tengger, bali, madura, sumbawa) begitu juga antara rumpun suku melayu dengan rumpun suku jawa.

    ReplyDelete
  6. huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu hidup di pulau kalimantan aja udah sombong ,,,, kalimantan tanah borneo woyyy tanah ya suku dayak kalian jngn ngaku2 kraton tu pnya melayu tapi pnya dayak asli contoh nya kraton mempawah yang di pimpin oleh patih gumantar orang dayak asli

    ReplyDelete
  7. Tolol, nggak usah berlagak sok2n mengelompokan suku
    emng nya nama dayak itu wujud pd abad k'brpa ? Hah?
    Jangan ngaku2 punya pulau kalimantan... Idiot
    Kalau nggak tau sejarah mending diem aja... .

    ReplyDelete
  8. Yang jelas...masuk saja ke Group Sejarah Kalimantan Barat di Facebook disitu lebih akurat...disana tempat berkumpulnya orang kita yang peduli sejarah, penjelasannya juga ilmiah berdasarkan literatur yang ada. Yang jelas Kita adalah BANGSA MELAYU. Bangsa Melayu termasuklah juga suku melayu, suku dayak, suku minang, suku batak, suku jawa dan lain2. Suku-suku juga terdiri dari sub suku yang membedakannya biasanya adalah logat, konsonan, tempat dan lain-lain. Seperti Suku Melayu Kalbar terbagi menjadi sub suku seperti suku melayu sambas, suku melayu sintang, suku melayu pontianak, suku melayu ketapang dan lain-lain. Sama juga seperti suku dayak yang memililki sub suku seperti suku Iban, Khanayan, Suku Ot Danum dan lain-lain.

    Nah bangsa melayu itu terbagi atas proto malayu dan deutro malayu sesuai masa hijrahnya ke tempat tertentu. Kalau di kalbar Proto Malayu adalah Suku dayak karena dari segi waktu suku Dayak adalah bangsa melayu yang datang pertama kali ke pulau borneo dan Deutro Melayu adalah suku melayu yg juga bangsa melayu yang datang pada gelombang kedua dalam masa menempati pulau borneo.

    Informasi ini saya dapat setelah saya pernah buat status di group "Sejarah Kalimantan Barat" dan hanya ini penjelasan singkat yang bisa saya berikan. Berkat komentar-kometar teman-teman di Group Tersebut, mulai memahami sedikit sejarah yang agak simpang siur. Jangan Sampai Kita Tidak Tahu Sejarah karena bisa menyebabkan runtuhnya persatuan. Saran saya gabung di group FB tersebut, bertanya apayang ingin kita ketahui dan berkomentarlah disana dengan referensi yang jelas jika ingin mempertahankan pengetahuan sejarah yg dimiliki...karena kalau tidak bakalan malu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. adakah referensi buku yang bisa saya gunakan ? saya sedang meneliti tentang ini

      Delete
    2. Mantap... Ini yang dinamakan sa wangsa beribu suku itu. Asal usul kita semua.

      Delete
  9. menurut aku sebagai sebagai orang melayu deli, melayu itu adalah orang yang tinggal di pesisir pantai

    ReplyDelete
  10. Melayu yang ada di Kalimantan dan Sumatera, jelas berbeda...... kesamaan mereka adalah berbahasa melayu dan berbudaya melayu, serta beragama islam.... Melayu adalah identitas bukan suku.. krna melayu terdiri dari beberapa suku yang beragama islam.

    ReplyDelete